Terpilihnya Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016 mengejutkan seluruh dunia. Diluar prediksi, Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton. Keberhasilan Trump memperoleh suara mayoritas Electoral College pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat menimbulkan respon yang beragam, utamanya respon negatif, dan respon tersebut terjadi di pasar modal dan pasar keuangan baik di domestik Amerika Serikat, dunia, termasuk di Indonesia.
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke 45 menimbulkan ketidakpastian pasar global. Disamping dengan hasil tersebut yang cukup mengejutkan, pasar global masih meraba-raba dalam memberikan respon yang tepat akan dampak dari terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden. Victory speech dari Donald Trump selepas pemilihan selesai dinilai oleh publik cukup meredakan kepanikan yang ada, namun pidato ini tentunya tidak bisa dijadikan acuan khususnya acuan bagi perekonomian global dalam menyikapi terpilihnya Donald Trump. Program-program ekonomi yang dicanangkan oleh Donald Trump selamanya kampanye tentunya bisa dijadikan acuan utama bagaimana pasar bisa merespon kebijakan ekonomi pemerintahan Donald Trump di masa mendatang setelah pengusaha real-estate tersebut dilantik menjadi Presiden.
 |
Courtessy: presidential-candidates.insidegov.com
Analisis Kebijakan Ekonomi Donald Trump dan Pengaruhnya Secara Global |
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target atau Key Performance Indicator dalam suatu pemerintahan. Hal tersebut menjadi isu utama bagi Donald Trump selama masa kampanye. Donald Trump mengkritik habis pemerintahan Obama karena dinilai gagal meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara optimal karena hanya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dengan rata-rata 3 % selama masa pemerintahannya. Namun hal tersebut menurut perspektif kondisi perekonomian global masih dapat dimaklumi dikaenakan pada tahun 2008 Amerika Serikat dihantam dengan resesi ekonomi terbesar pasca skandal Watergate.